donate
Konflik antara Palestin dan Israel memiliki kesan yang cukup besar, terutama dalam aspek kemanusiaan. Ribuan orang tewas dan terluka, baik di pihak Palestin maupun Israel. Informasi dari Kementerian Kesihatan Gaza mencatat bahwa setidaknya 4,137 warga Palestin tewas dan 13,000 terluka selama konflik berlangsung sejak 7 Oktober 2023¹.
Selain korban jiwa, konflik ini juga mengakibatkan kerosakan rumah dan harta benda, serta mendorong orang awam mencari tempat perlindungan⁴. Situasi di Gaza semakin kritikal dengan krisis kemanusiaan yang parah. Sumber keperluan asas seperti elektrik, air, makanan, bahan bakar, dan perawatan ubat semakin terbatas². Masyarakat Palestin juga mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan keagamaan, pendidikan, budaya, dan sosial kerana tekanan dari pemerintah Israel³.
Dalam aspek politik, konflik ini menggambarkan kezaliman dan ketidakadilan oleh Israel dan sekutunya. Malah tidak seimbang langsung dari kekuasaan antara Palestin dan Israel. Israel memiliki senjata canggih dan modern seperti pesawat tempur, kereta perisai, helikopter, kapal laut, dan bahkan senjata nuklear. Negara ini juga mendapatkan dukungan dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, yang memberikan bantuan keewangan, ketenteraan, dan jaminan diplomatik kepada Israel. Selain itu, Israel memiliki pengaruh kuat dalam media massa dan politik global yang sering menyebarkan propaganda dan membenarkan tindakan mereka terhadap Palestin².
Di pihak Palestin, hanya memiliki senjata ringan, roket, bom, dan batu sebagai bentuk perlawanan terhadap tentera Israel. Mereka juga bergantung pada pejuang seperti Hamas, yang sering melakukan serangan balas atau menembakkan roket ke Israel. Palestin tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari negara-negara Arab atau negara Muslim lainnya, yang sering bersikap pasif atau bersekutu dengan Israel. Mereka juga sering kali menjadi korban fitnah dan tuduhan di media massa dan politik global yang menggambarkan mereka sebagai pengganas atau ekstremis².
Aspek psikologi juga turut terkesan dari konflik ini. Baik rakyat Palestin maupun Israel mengalami trauma, ketakutan, kemarahan, kesedihan, dan keputus-asaan. Mereka hidup dalam keadaan ketidakpastian dan ketidakamanan yang terus-menerus. Sulit baginya untuk mencapai perdamaian dengan diri sendiri dan dengan orang lain. Akibatnya, muncul sikap permusuhan, dendam, atau kebencian terhadap pihak lawan. Selain itu, mereka juga berisiko mengalami gangguan mental seperti kemurungan, kecemasan, stres pasca trauma, atau gangguan keperibadian⁵.
Keseluruhan, konflik antara Palestin dan Israel memiliki kesan yang luas dari segi kemanusiaan, politik, dan mental. Harapannya, melalui dialog, diplomasi, dan kerja sama internasional, konflik ini dapat diselesaikan dengan damai. Kedua belah pihak harus memahami pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian dalam mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua bangsa. Dengan demikian, harapan akan munculnya masa depan yang lebih baik dan damai bagi rakyat Palestin dan Israel.
22/10/2023
Sumber
(2) Palestin-Israel: Ketakutan dan perkabungan akibat kecamuk … – BBC. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57160151.
(4) Sejarah konflik Israel-Palestin (1948-2021) – UMS INSTITUTIONAL REPOSITORY. https://eprints.ums.edu.my/id/eprint/35453/.
donate
Previous articleBantuan Rakyat Malaysia ke Gaza
Next articleTentera Israel terbunuh ketika serangan darat Gaza